Bagi penderita gagal ginjal, meningkatkan kualitas hidup adalah cara yang terbaik agar fungsi tubuh lain dapat bekerja lebih optimal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu merencanakan asupan yang menjaga fungsi tubuh bekerja lebih baik, tetapi cita rasanya tetap enak. Saat Anda melakukan terapi dialisis, makanan yang dikonsumsi menjadi sangat penting dari pada sebelumnya. Ketika ginjal Anda tidak berfungsi dengan benar, cairan yang mestinya dibuang dari tubuh akan mengendap dalam darah. Dengan dialisis, cairan akan dikeluarkan. Namun, tanpa penanganan diet yang tepat, dialisis menjadi kurang optimal.
Apa manfaat dan tujuan diet?
• Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar penderita dapat melakukan aktivitas normal.
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
• Membantu mengontrol tekanan darah dan berat badan secara normal.
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
• Membantu mengontrol tekanan darah dan berat badan secara normal.
Bagaimana agar diet berlangsung efeKtif?
• Pahami kondisi ginjal dan terapi yang dilakukan karena menentukan pola diet yang akan dijalani. Pola diet yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain.
• Jika terapi berubah, misalnya dari haemodyalisis menjadi peritoneal dialisis, atau dari dialisis menjadi transplantasi ginjal maka pola dan pengaturan ukuran diet kemungkinan berubah. Hal ini juga terjadi jika fungsi ginjal mengalami perubahan.
• Sesuaikan aturan diet bagi penderita gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal dan ukuran tubuh (tinggi maupun berat badan).
• Jaga selera makan penderita agar tidak hilang. Hal ini penting karena penderita gagal ginjal mudah kehilangan selera makan. Perhatikan makanan kesukaan penderita meskipun masih dalam batas diet yang ditetapkan.
• Jika terapi berubah, misalnya dari haemodyalisis menjadi peritoneal dialisis, atau dari dialisis menjadi transplantasi ginjal maka pola dan pengaturan ukuran diet kemungkinan berubah. Hal ini juga terjadi jika fungsi ginjal mengalami perubahan.
• Sesuaikan aturan diet bagi penderita gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal dan ukuran tubuh (tinggi maupun berat badan).
• Jaga selera makan penderita agar tidak hilang. Hal ini penting karena penderita gagal ginjal mudah kehilangan selera makan. Perhatikan makanan kesukaan penderita meskipun masih dalam batas diet yang ditetapkan.
Bahan-bahan apa yang diatur secara Ketat?
1. Sodium dan kalium
Dalam tubuh, terutama di jantung, kalium membantu otot dan saraf agar bekerja optimal. Jika kadarnya terlalu tinggi maka otot menjadi lemah sehingga jantung juga melemah, bahkan bisa berhenti. Pengaturan sodium berfungsi untuk mengontrol tekanan darah tetap normal. Biasanya, makanan yang terlalu asin mengandung sodium tinggi. Makanan seperti ini cenderung menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan cairan penderita gagal ginjal perlu dibatasi.
Dalam tubuh, terutama di jantung, kalium membantu otot dan saraf agar bekerja optimal. Jika kadarnya terlalu tinggi maka otot menjadi lemah sehingga jantung juga melemah, bahkan bisa berhenti. Pengaturan sodium berfungsi untuk mengontrol tekanan darah tetap normal. Biasanya, makanan yang terlalu asin mengandung sodium tinggi. Makanan seperti ini cenderung menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan cairan penderita gagal ginjal perlu dibatasi.
Sodium banyak terkandung dalam garam meja (sodium klorida), sedangkan kalium banyak pada buah dan sayur. Bagi penderita gagal ginjal, hindari makanan yang mengandung sodium tinggi. Oleh karena itu, ketahui jumlah sodium dan kalium bahan makanan yang umum digunakan (lihat Lampiran 1). Kebutuhan kalium dan sodium dapat dihitung sebagai berikut.
“• Kalium: 2.000 mg + 1.000 mg jika jumlah urin 24 jam 1.000 ml. Artinya, jumlah kalium yang diperkenankan 2.000 mg. Jika jumlah urin yang dikeluarkan dalam 24 jam 1.000 ml maka jumlah kalium boleh ditambah 1.000 mg lagi.
• Sodium: 1.000 mg + 2.000 mg jika jumlah urin 24 jam
1.000 inl. Artinya, jumlah sodium yang diperkenankan
1.000 mg. Jika jumlah urin yang dikeluarkan dalam 24
jam 1.000 ml maka jumlah sodium boleh ditambah 2.000 mg lagi.
• Catatan:
-> 400 mg sodium setara dengan 1 g garam dapur,
-> kriteria kandungan kalium di bahan mentah: kalium rendah: 0-100 mg,
kalium sedang: 101-200 mg. dan
kalium tinggi: > 201 mg”
• Sodium: 1.000 mg + 2.000 mg jika jumlah urin 24 jam
1.000 inl. Artinya, jumlah sodium yang diperkenankan
1.000 mg. Jika jumlah urin yang dikeluarkan dalam 24
jam 1.000 ml maka jumlah sodium boleh ditambah 2.000 mg lagi.
• Catatan:
-> 400 mg sodium setara dengan 1 g garam dapur,
-> kriteria kandungan kalium di bahan mentah: kalium rendah: 0-100 mg,
kalium sedang: 101-200 mg. dan
kalium tinggi: > 201 mg”
Kandungan kalium dalam buah dan sayur ternyata dapat dikurangi. Berikut ini caranya.
• Kupas sayur atau buah, potong tipis, cuci dengan air mengalir.
• Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur atau buah terendam. Rendam minimum 120 menit (2 jam).
• Angkat dan bilas dengan air mengalir, keringkan.
• Kupas sayur atau buah, potong tipis, cuci dengan air mengalir.
• Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur atau buah terendam. Rendam minimum 120 menit (2 jam).
• Angkat dan bilas dengan air mengalir, keringkan.
Jumlah kalium dan sodium yang Anda butuhkan tergantung dari terapi, fungsi ginjal, dan produksi urin 24 jam. Untuk hasil yang optimal, batasan asupan yang diperkenankan adalah 2.000-3.000 mg per hari.
2. Fosfor dan kalsium
Tubuh memerlukan keseimbangan fosfor dan kalsium, terutama untuk membangun massa tulang. Jika ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik maka kadar fosfor naik sehingga kalsium menjadi turun. Agar aliran darah tetap stabil, pasokan kalsium diambil dari tulang sehingga massa kalsium dalam tulang menjadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Jumlah fosfor yang dibutuhkan sehari 800-1.200 mg, sedangkan kalsium 1.000 mg. Agar dapat menyeimbangkan jumlah keduanya, sebaiknya perhatikan kandungannya dalam bahan makanan (lihat Lampiran 2).
Tubuh memerlukan keseimbangan fosfor dan kalsium, terutama untuk membangun massa tulang. Jika ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik maka kadar fosfor naik sehingga kalsium menjadi turun. Agar aliran darah tetap stabil, pasokan kalsium diambil dari tulang sehingga massa kalsium dalam tulang menjadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Jumlah fosfor yang dibutuhkan sehari 800-1.200 mg, sedangkan kalsium 1.000 mg. Agar dapat menyeimbangkan jumlah keduanya, sebaiknya perhatikan kandungannya dalam bahan makanan (lihat Lampiran 2).
“Sedikit sulit untuk membatasi konsumsi hasil olahan susu atau makanan yang mengandung fosfor tinggi. Cara yang paling sederhana adalah dengan mencari makanan pengganti susu, misalnya Ensure Plus, Nepro, Nephrisol, atau Sustacal Plus jika Anda memang membutuhkan susu. Untuk mernbantu mengurangi jumlah fosfor diperlukan ‘pil pengikat’ fosfor, seperti Calcium Carbonat, Turns, Phos-Lo, atau Alucaps. Pil tersebut dikonsumsi di saat anda makan. Tanyakan pada dokter atau ahli gizi mengenai produk tersebut dan takaran penyajian per harinya”
3. Cairan
Cairan dalam tubuh perlu diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan. Jumlah cairan yang dikonsumsi setara dengan urin yang dikeluarkan ditambah 500 cc. Ingat juga bahwa makanan berkuah tetap dihitung sebagai cairan. Menyantap makanan dengan kandungan sodium tinggi menyebabkan haus. Dengan demikian, sebaiknya makanan yang dikonsumsi sedikit mengandung sodium atau garam.
Cairan dalam tubuh perlu diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan. Jumlah cairan yang dikonsumsi setara dengan urin yang dikeluarkan ditambah 500 cc. Ingat juga bahwa makanan berkuah tetap dihitung sebagai cairan. Menyantap makanan dengan kandungan sodium tinggi menyebabkan haus. Dengan demikian, sebaiknya makanan yang dikonsumsi sedikit mengandung sodium atau garam.
Bahan-bahan apa yang dianjurKan untuk ditingkatkan konsumsinya?
1. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun tubuh, seperti tulang, otot, kulit, dan rambut. Protein juga membantu tubuh melawan infeksi, menjaga tingkat albumin darah tetap stabil, mempertahankan keseimbangan nitrogen, dan mengganti asam amino yang hilang saat dialisis. Kebutuhan protein bisa diperoleh dari hewani, seperti daging, keju, ayam, telur, ikan, dan susu. Selain itu, dari protein nabati, seperti tahu dan tempe. Untuk hasil yang optimal, kedua jenis protein tersebut harus dikonsumsi secara berimbang tiap hari.
Protein dibutuhkan untuk membangun tubuh, seperti tulang, otot, kulit, dan rambut. Protein juga membantu tubuh melawan infeksi, menjaga tingkat albumin darah tetap stabil, mempertahankan keseimbangan nitrogen, dan mengganti asam amino yang hilang saat dialisis. Kebutuhan protein bisa diperoleh dari hewani, seperti daging, keju, ayam, telur, ikan, dan susu. Selain itu, dari protein nabati, seperti tahu dan tempe. Untuk hasil yang optimal, kedua jenis protein tersebut harus dikonsumsi secara berimbang tiap hari.
Asupan protein per hari yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kg berat badan (BB) ideal. Namun, untuk kondisi tertentu, kebutuhan protein penderita gagal ginjal sangat tergantung dari terapi yang dijalaninya. Berikut ini kebutuhan protein per hari.
“• Kebutuhan protein pre haemodialysis (pre-HD) : 0,6-0,75 g/kg BB.
• Kebutuhan protein haemodialysis (HD) : 1,1-1,2 g/kg BB.
• Kebutuhan protein peritoneal dialisis (PD) : 1,3-1,5 g/kg BB.
• Kebutuhan protein post transpiantasi tinggi pada bulan pertama, kemudian normal, yaitu 0,8-1 g/kg BB.”
• Kebutuhan protein haemodialysis (HD) : 1,1-1,2 g/kg BB.
• Kebutuhan protein peritoneal dialisis (PD) : 1,3-1,5 g/kg BB.
• Kebutuhan protein post transpiantasi tinggi pada bulan pertama, kemudian normal, yaitu 0,8-1 g/kg BB.”
2. Kalori
Kebutuhan kalori (energi) per hari sekitar 35 kkal/kg BB. Beberapa makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti mentega, nasi, lontong, mie, bihun, dan makanan yang digoreng.
Kebutuhan kalori (energi) per hari sekitar 35 kkal/kg BB. Beberapa makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti mentega, nasi, lontong, mie, bihun, dan makanan yang digoreng.
3. Lemak
Kebutuhan lemak per hari adalah 10-25% dari total kebutuhan energi. Lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh, seperti minyak nabati, minyak jagung, dan minyak zaitun.
Kebutuhan lemak per hari adalah 10-25% dari total kebutuhan energi. Lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh, seperti minyak nabati, minyak jagung, dan minyak zaitun.
4. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-7596 dari total kebutuhan energi. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, mie, bihun, jagung, kentang, dan roti.
Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-7596 dari total kebutuhan energi. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, mie, bihun, jagung, kentang, dan roti.
“Penderita gagal ginjal sering kehilangan selera makan. Cara mengatasinya, makan sedikit demi sedikit. Porsi makan dalam jumlah kecil, tetapi frekuensi makan dibuat lebih sering, I misalnya dalam sehari makan lima kali atau lebih. Dengan demikian, penderita akan memperoleh kalori ekstra tanpa merasa cepat kenyang. Ngemil mungkin menjadi kebiasaan sehat jika jenis makanannya tepat.”
Post a Comment for "Begini Cara Diet Untuk Penderita Gagal Ginjal"